MARI BERGABUNG KE KOMUNITAS DONGAN BATAK SEDUNIA GROUP(FACEBOOK)

Kamis, 01 September 2011

Selasa, 22 Februari 2011

TRI CITA UTAMA

TRI CITA UTAMA TAKO INDONESIA
  1. PERKASA (OLAH RAGA)
  2. RENDAH HATI (OLAH RASA)
  3. LUHUR BUDI (OLAH JIWA)

Senin, 21 Februari 2011

TOKOH TAKO INDONESIA

  1. Drs. Syahrun Isa, MIAUP (Pendiri Perguruan Karate-Do TAKO INDONESIA/Ketua Dewan Guru/Guru Besar).
  2. Jamin Purba (Ketua Korps Pelatih Besar)
  3. David Pitoy (Ketua Ikatan Sabuk Hitam Besar)



 Dai Sensei Drs. Syahrun Isa, MIAUP
Pendiri Perguruan Karate-Do Tako Indonesia/Ketua Dewan Guru/Guru Besar
Perguruan Karate-Do Tako Indonesia




 Dai Sensei Jamin Purba
Ketua Korps Pelatih Besar Perguruan Karate-Do Tako Indonesia




Dai Sensei David Pitoy
Ketua Ikatan Sabuk Hitam Besar Perguruan Karate-Do Tako Indonesia





JANJI KARATEKA TAKO INDONESIA

SAYA KARATEKA TAKO INDONESIA BERJANJI UNTUK :
  1. Menjunjung Tinggi Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 Republik Indonesia serta peraturan perundang-undangan negara Republik Indonesia yang lain.
  2. Menjujung Tinggi, menjaga nama baik dan membela kehormatan dan martabat bangsa dan negara Republik Indonesia tercinta.
  3. Menjunjung Tinggi disiplin dan kehormatan TAKO INDONESIA.
  4. Bersikap Perkasa, Rendah Hati dan Luhur Budi dalam segala kehidupan saya sehari-hari dan tidak akan menyalahgunakan ilmu karate untuk maksud-maksud yang tidak baik.
  5. Bersikap sportif dalam setiap pertandingan.
  6. Menjunjung Tinggi, menjaga dan memelihara serta melaksanakan azas kekeluargaan dan persaudaraan diantara sesama karateka dan bersikap hormat kepada karateka yang lebih tinggi tingkatnya.
  7. Siap menolong dan membantu sesama karateka TAKO INDONESIA kapanpun dan dimanapun juga dalam batas-batas yang memungkinkan.


Janji Karateka Tako Indonesia harus diucapakan oleh setiap karateka pada setiap kali :
  • Akan dimulai pertandingan Karate TAKO INDONESIA diadakan.
  • Akan dimulai ujian kenaikan tingkat sabuk TAKO INDONESIA diadakan.

ARTI LAMBANG

Lambang Tako Indonesia ialah gambar seorang karateka/takowan yang sedang duduk besila melakukan semedi duduk di atas/melatar belakangi bunga teratai. Logo Tako Indonesia telah dipatenkan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (DEPKUMHAM) bernomor IDM000073812 di Jakarta pada 8 Mei 2006 atas nama Trisno.


  1. Lambang Tako Indonesia adalah gambar seorang karateka/takowan yang sedang duduk bersila melakukan semedi dimana terlihat karateka/takowan tersebut duduk di atas/melatar belakangi bunga teratai serta nama Tako Indonesia membuat suatu lingkaran dengan kombinasi warna merah, putih dan hitam.
  2. Lambang, lingkaran dan warna tersebut melambangkan Tri Cita Utama Tako Indonesia.
  3. Warna Merah melambangkan Perkasa (keberanian dalam kebenaran)
  4. Warna Putih melambangkan Rendah Hati (kesucian seorang kesatria)
  5. Warna Hitam melambangkan Luhur Budi (keluhuran budi)





TUJUAN

  1. Membina fisik dan mental sesuai dengan Tri Cita Utama yakni : Perkasa, Rendah Hati dan Luhur Budi
  2. Membina rasa kekeluargaan/persaudaraan di antara anggota.
  3. Membina persaudaraan dan kerjasama dengan seluruh aliran karate dan seni beladiri lainnya.
  4. Memajukan, mewujudkan, membina dan menyelenggarakan seni beladiri dan olahraga karate di kalangan masyarakat sehingga menjadi beladiri dan olahraga rakyat sebagai dari cita-cita membentuk insan yang berwatak sesuai dengan Tri Cita Utama Tako.
  5. Turut serta membentuk manusia Indonesia seutuhnya sehat jasmani dan rohani yang merupakan unsur utama dalam menciptakan ketahanan nasional.
  6. Mengembangkan Seni Beladiri Karate-Do Tako Indonesia untuk dapat diterima secara universal di seluruh penjuru dunia.




Sabtu, 25 Juli 2009

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERGURUAN KARATE-DO TAKO INDONESIA

Perguruan Tako Indonesia pada mulanya bernama Seni Beladiri Perisai Diri yang dipelajari dari Guru R.M. Dirjo Atmojo (Surabaya) dan selanjutnya digabungkan dengan Crooked Jujitsu yang dipelajari dari Guru Ondo Tokugawa (Surabaya), maka didirikanlah Perguruan Karate-Do Tako Indonesia pada tahun 1963 Oleh Drs. Syahrun Isa, MIAUP. Dalam perjalanannya setelah melakukan hubungan dan kerjasama dengan aliran Karate Shito-Ryu, Kei Shin Kan dan Shotokan, terciptalah satu Seni Beladiri yang dinamakan AKSI TAKO.


Seni Beladiri Tangan Kosong (TAKO) atau Perguruan Tako Indonesia, lengkapnya Perguruan Karate-Do Tako Indonesia sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu Perguruan Karate-Do yang bernaung dibawah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI). Perguruan
Karate-Do Tako Indonesia didirikan di Tebing Tinggi - Sumatera Utara pada tanggal 24 Februari 1963.


Modal pokok berdirinya perguruan ini adalah teknik bertahan dan menyerang dengan Tangan Kosong ajaran Tuan Ondo Tokugawa, yang kemudian hari baru dikenal sebagai Seni Karate dari kelompok Crooked Jujitsu. Disamping teknik ini sedikit pengetahuan Silat yang didapat dari Bapak R.M. Dirjo Atmojo (Guru Besar Perguruan Silat Perisai Diri/Pendiri Perguruan Silat Perisai Diri) juga ada memberikan andilnya, beliau adalah sahabat Guru Syahrun Isa.


Sejak awal berdinya perguruan ini sudah ada kecenderungan untuk menasionalisir jiwa dari teknik bela diri asing. Maksud ini mendapat dorongan yang kuat dari Bapak Kantor Tarigan Walikota Kotamadya Tebing Tinggi Deli waktu itu. Kemudian pada akhir tahun 60-an perbendaharaan teknik Perguruan Karate-Do Tako Indonesia bertambah dengan bergabunggnya seorang pemegang sabuk hitam penganut aliran Shotokan dari Karate Modern murid dari Ken Koeshasi, DAN X Judo, DAN V Shotokan pendiri Ken Koeshasi Dojo.


Sejak awal tahun 70-an Perguruan Karate-Do Tako Indonesia mulai memfokuskan dirinya pada Olahraga Karate-Do, dan dalam tahuntahun selanjutnya perbendaharaan perguruan ini bertambah terus dengan adanya pengiriman siswasiswa perguruan keluar negeri untuk mempelajari Karate-Do. Untuk hal ini Perguruan Karate-Do Tako Indonesia berterima kasih atas partisipasi dari Sdr. Kwe Seng Poh (DAN IV Kei Shin Kan) cq Sdr. Efeendy Daudsyah dan Sdr. Y. Ishikawa (DAN VI Shito-Ryu) dalam penjajagan prestasi dibidang olahraga Karate-Do, Perguruan Tako Indonesia berulang kali mengadakan pertandingan didalam dan luar negeri. Pada awal tahun 70-an dengan Budokan Karate dan SKA dan pada tahun 1975 Perguruan Karate-Do Tako Indonesia mengikuti kejuaraan karate yang diikuti oleh beberapa negara di Singapore. Dalam pertandingan ini Perguruan Karate-Do Tako Indonesia menduduki kedudukan Runner-Up.


Pada pertengahan tahun 1977, beberapa guru dari beberapa aliran yang ada di Perguruan Karate-Do Tako Indonesia berkumpul dan bermufakat untuk mencari bentuk teknik bela diri dan olahraga yang ideal bagi pengikut Perguruan Karate-Do Tako Indonesia, dimana bentuk teknik bela diri dan olahraga ini nantinya mempunyai tata cara yang disesuaikan dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang Pancasilais. Dan pada awal tahun 1979 tekad para guru ini dikukuhkan oleh Pengurus Besar Perguruan Karate-Do Tako Indonesia.


Pengurus Besar Perguruan Karate-Do Tako Indonesia yang diketuai Dr. Suhardiman, S.E mengintruksikan Dewan Guru Perguruan Tako Indonesia untuk segera menyusun pola dasar teknik yang selaras dengan idealisme Pancasila yang sedang dikembangkan oleh Pengurus Besar di Perguruan Karate-Do Tako Indonesia. Dan pada tanggal 9 Agustus 1979, pola dasar teknik yang berkepribadian Bangsa Indonesia tetapi masih jauh dari sempurna telah diperagakan untuk pertama kalinya di Kampus Universitas Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar